373: Pasrah

Kata orang-orang tua, "sarang tebuan, jangan dijolok, kelak padah akibatnya".... Berdasarkan ungkapan ini, aku sering beringat... Apa sahaja yang aku lakukan, aku akan fikirkan akibatnya dikemudian hari... Kalau ikutkan hati, akan mati... Kalau ikutkan rasa, gerenti aku akan binasa... Kesimpulannya, aku harus mengelak dan menepis semua ini dengan apa cara sekalipun... Walaupun kadangkala agak sukar untuk aku lakukan dan tunaikan, aku harus gagahkan diri untuk menangkis semua ini... Biar aku merana dahulu, daripada aku merana esok lusa... Semua ini adalah untuk kebaikan diri aku juga... Memang susah untuk jadi diri aku... Tiada orang yang memahami kecuali Dia yang Maha Esa... Sebab itu, bila kesulitan melanda, cuma Dia tempat aku mengadu... Tempat aku meminta... Tempat aku menagih simpati... Tempat aku memohon pertolongan dan perlindungan... Syukur, alhamdulillah... Apa yang aku luahkan didengari olehNya... Ku yakini, Dia sentiasa berada disisiku walau apa jua keadaan... Firasatku kuat menyatakan, sekarang sudah tiba masanya untuk aku melakukan satu pengorbanan... Pengorbanan yang mungkin agak sukar untuk dilakukan oleh insan lain... Aku harus tabah dan kuat semangat... Aku redha dengan apa yang aku hadapi... Semuanya ku anggap sebagai satu ujian dari yang Maha Esa... Biarpun agak berat pada awalnya, tapi aku yakin, kebahagiaan akan muncul dan menjadi milikku satu masa nanti... Insya Allah... Semuanya ku serahkan pada yang Maha Esa untuk menentukannya... Nota kaki:- Kehidupan harus diteruskan... Tidak perlu menoleh kebelakang... Apa yang terjadi, sudahpun berlalu... Apa yang penting ialah hari mendatang; sama ada kita sudah bersedia untuk menghadapi atau sebaliknya...